Kita
semua mengetahui bahwa bumi yang kita diami ini tak lebih dari sebutir
debu dialam semesta yang amat besar dan megah, dan yang penuh dengan
kehidupan dan makhluk hidup. Memang mungkin saja bumi kita ini adalah
sebutir pasir diatas pantai wujud semesta yang amat sangat luas, yang
batas-batasnya tak terjangkau oleh khayalan kita!
Kita
lebih lagi merasakan luasnya kerajaan langit apabila kita ikuti hasil
penelitian para ahli ilmu Falak atau Astronomi sebagai hasil dari
pengamatan mereka yang tidak henti-hentinya terhadap ruang angkasa.
Kita
akan menjadi orang-orang dungu apabila mengira bahwa hanya kitalah
satu-satunya makhluk hidup dalam wujud semesta yang maha luas ini yang
dikatakan juga dalam Al-Qur'an sebagai 'Arsy Allah.
Logikanya,
seseorang yang membangun gedung pencakar langit tidak akan membiarkan
angin menerpa bagian terbesar dari sisi-sisinya yang dibiarkannya
kosong, seraya merasa cukup dengan penghunian satu kamar saja diantara
lorong-lorongnya!
Sesungguhnyalah
alam ini penuh sesak dengan makhluk hidup yang dicipta oleh Allah
Subhanahu wa Ta'ala yang merupakan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan
Allah. Maka jika manusia mengira bahwa mereka adalah satu-satunya yang
meliputi kehidupan, sungguh mereka telah terkelabui oleh diri sendiri.
Selain
itu adanya ketidak percayaan manusia bahwa jika dalam setiap
planet-planet diluar bumi kita ini berhunikan makhluk hidup sebagaimana
halnya dengan manusia, akan menyebabkan gagalnya konsep dari ajaran
agama Kristen Trinitas yang dipeluk oleh mayoritas penduduk dunia saat
ini dengan menyatakan bahwa Tuhan itu beranak dibumi ini dengan nama
Jesus.
Mereka kehilangan daya
untuk menentukan apakah Tuhan telah beranak pula diplanet lain dalam
tata surya ini mengingat diplanet-planet itu ada masyarakat manusia
pula, lalu apakah sedemikian genitnya Tuhan itu dengan keranjingan
beranak pinak?
Dengan
memperhatikan Al-Qur'an suci, wahyu Allah yang diberikan kepada
Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, Al-Amin sang Nabi
penutup, kita akan mengetahui hal tersebut dengan jelas bahwa Allah itu
adalah Tuhan yang Maha Esa, Tidak beranak dan Tidak diperanakkan serta
Dia maha Kuasa atas segala sesuatunya tanpa harus ada partner didalam
menjalankan kesemuanya itu.
Khusus
untuk masalah yang menjadi tanda tanya para ahli pikir abad ke-20
mengenai kehidupan diluar planet bumi kita ini Allah berfirman dalam
Al-Qur'an:
Dan diantara ayat-ayatNya adalah menciptakan langit dan bumi Dan makhluk-makhluk hidup yang Dia sebarkan pada keduanya.Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.(QS. 42:29)
Kepada Allah sajalah bersujud semua makhluk hidup yang berada di langit dan di bumi dan para malaikat, sedang mereka/malaikat/tidak menyombongkan diri. (QS. 16:49)
Tasbih bagi-Nya planet-planet, bumi dan semua yang ada di dalamnya. Bahwa mereka itu hanya tasbih dengan memuji Dia, tetapi kamu tidak mengerti caranya mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS. 17:44)
Hai manusia! Sembahlah Tuhan-mu yang telah menjadikan kamu dan orang-orang sebelum kamu, agar kamu terpelihara. (QS. 2:21)
Makhluk-makhluk yang ada diplanet dan bumi memerlukan Dia, setiap waktu Dia dalam kesibukan. (QS. 55:29)
Tidak ada satu makhlukpun diplanet dan di bumi, kecuali akan datang kepada Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. (QS. 19:93)
Ayat-ayat
seperti itu banyak sekali. Dari sana kita mengetahui bahwa Bani Adam
yang ada diplanet bumi kita ini hanyalah satu jenis makhluk diantara
makhluk-makhluk hidup lainnya, bukan satu-satunya makhluk hidup.
Pada
pembahasan yang lalu, yaitu tentang Nabi Adam dan istrinya yang dulu
bertempat tinggal di bumi Muntaha sebagai bumi yang letaknya pada
galaksi terjauh dan tertinggi dimensinya serta pembahasan mengenai
perjalanan Mi'raj Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam,
Al-Amin kembali pada dimensi tertinggi itu, kita sudah mengenal ada
banyaknya langit dan bumi didalam bentangan alam semesta ini. Dan
sekedar untuk mengingatkan kita saja, mari kita perhatikan kembali
firman Allah berikut ini :
Allah lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.
Perintah/hukum-hukum/Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. (QS. 65:12)
Dari
ayat QS 65:12 diatas nyatalah bahwa yang dimaksud Qur'an dengan istilah
Samawaat adalah planet-planet yang bersamaan wujud dan rupanya dengan
bumi kita ini.
Menurut ketentuan
tata bahasa, istilah itu berasal dari Samaa' sebagai singular dari
samawaat, namun wujud dan keadaannya ternyata berbeda. Samaa' berarti
angkasa atau atmosfir dimana hujan turun membasahi bumi, sedangkan
samawaat berarti planet-planet yang bersamaan wujudnya dengan bumi.
Jika
kita memperhatikan maksud dari ayat QS 42:29 yang kita tuliskan pada
bagian awal, maka akan semakin jelas diketahui bahwa Samawaat adalah
planet-planet dimana makhluk yang berjiwa hidup berkembang biak seperti
yang berlaku diplanet bumi kita ini, dan menurut ayat QS 24:45 berikut
dapat kita ketahui bahwa yang dimaksud dengan makhluk berjiwa atau
istilah Qur'annya Dabbah adalah yang berjalan dengan perutnya, dengan
empat kaki (sama halnya dengan hewan) dan atas dua kaki sebagaimana
keadaan manusia.
Dan Allah telah menciptakan semua jenis makhluk hidup dari Almaa', diantara mereka ada yang berjalan atas perutnya/melata/, dan dari mereka ada yang berjalan atas dua kaki/manusia/serta dari mereka ada yang atas empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, karena sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu. (QS. 24:45)
Tentu
ada orang yang mengartikan istilah Dabbah yang termuat pada ayat QS
42:29 itu dengan berbagai istilah, tetapi ayat QS 24:45 telah
menerangkan arti istilah itu sejelas-jelasnya. Dan dari semua itu
didapatlah kepastian bahwa dipermukaan planet dalam tata surya juga
hidup makhluk-makhluk yang berupa hewan melata atau hewan berkaki empat
serta makhluk hidup yang berupa manusia, berjalan dengan kedua kakinya
seperti yang berkembang biak diplanet bumi kita ini.
Sementara
itu Allah menyatakan mengenai aneka ragam jenis dan sifat Dabbah itu,
sebagaimana pada surah QS 8:22 bahwa Dabbah yang jahat ialah orang-orang
yang tidak memikirkan hidupnya, dan pada surah QS 8:55 dinyatakan pula
sebagai Dabbah yang kafir menurut hukum Islam.
Kembali
pada surah QS 65:12 diatas bahwa Samawaat adalah planet-planet yang
bersamaan wujud dan rupanya dengan bumi kita ini. Dalam ayat-ayatnya
yang lain secara tersirat, Al-Qur'an juga mempertegas dengan mengatakan
bahwa dibumi-bumi lainnya itu ada tumbuhan, bebatuan dan lain
sebagainya.
"Hai anakku, sekiranya ada seberat biji sawi yang berada dalam batu karang yang besar atau di planet ataupun didalam bumi ini, Allah akan menunjukkannya. Sungguh, Allah itu Maha Halus lagi Maha Mengetahui." (QS. 31:16)
Tidakkah kamu perhatikan bahwa Allah telah mengedarkan untukmu apa yang diplanet dan apa yang di bumi serta menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin? Dan di antara manusia ada yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan. (QS. 31:20)
Katakanlah: "Serulah mereka yang kamu anggap selain Allah! Tidaklah mereka memiliki seberat zarrahpun diplanet dan tidak pula di bumi ini, karena mereka tidak bersekutu pada keduanya dan tiada mereka sebagai pembantu bagi-Nya". (QS. 34:22)
Adanya
kehidupan dipermukaan planet-planet pada bahagian langit yang lainnya
sebagaimana maksud ayat-ayat suci yang telah kita kutipkan diatas,
dapatlah dijadikan anak kunci bagi membuka lembaran baru tentang
Astronomi yang dalam teori sarjana-sarjana barat selama ini terkandung
keraguan dan kontradiksi yang tidak terpecahkan.
Adanya
UFO/Unidentifiet Flying Objects/yang pesawatnya berbentuk piring
terbang, ribuan kali telah terlihat nyata diangkasa bumi, begitupun
pendapat-pendapat yang sering kita dengar bahwa pesawat itu dikendalikan
dan diawaki oleh manusia cerdas dari planet lain/ETI = Extra
Terrestrial Intelligence Being/menjadi alasan positif yang menguatkan
pendapat adanya kehidupan manusia dan juga makhluk-makhluk hidup lainnya
yang bermasyarakat sebagaimana yang berlaku dibumi.
Peradaban
mereka yang sedemikian majunya sehingga mereka bisa melawan hukum-hukum
alam yang manusia bumi abad ke-20 ini belum mampu melakukannya, hal ini
terlihat dengan mampunya UFO itu terbang mengambang diatas permukaan
bumi tanpa adanya pengaruh apapun dari gaya gravitasi bumi yang didalam
Al-Qur'an disebut dengan Rawasia yang selalu diterjemahkan oleh para
penafsir Qur'an selama ini dengan pengertian Gunung.
Kita
bisa menerima kenyataan ini bila kita mau berpikir bahwa sebelum Nabi
Adam as dan istrinya bertempat tinggal diplanet bumi kita ini, mereka
terlebih dahulu singgah dan menetap serta berketurunan dibumi-bumi
lainnya dalam bentangan tata surya Tuhan hingga pada masa waktu tertentu
sesuai dengan ketetapan yang diberikan oleh Allah, mereka hijrah kebumi
yang lainnya sampai pada planet bumi kita ini sebagai bumi terakhir
yang akhirnya pula sebagai tempat wafat mereka dan bersemayamnya jasad
mereka.
Menurut riwayat yang ada,
makam atau kuburan dari istri Nabi Adam yang sering disebut orang
dengan nama Siti Hawa, terletak dikota Jeddah, berukuran sangat panjang
(ingat bahwa manusia pertama kalinya diciptakan oleh Allah dengan bentuk
dan tubuh tinggi - lihat Hadist Qudsi yang pernah saya tuliskan pada
artikel: Misteri Adam manusia pertama).
Kota
Jeddah sendiri berartikan "Nenek". Hanya saja bagaimanapun rujukan
yang pasti, termasuk Hadist Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
yang menjelaskan mengenai kuburan Hawa tersebut belum pernah saya
dapatkan dan saya baca.
Dan Dialah yang menciptakan kamu dari seorang diri, hal yang ditentukan dan hal yang ditumpangkan. Sungguh telah Kami jelaskan pertanda-pertanda Kami kepada orang-orang yang mengetahui. (QS. 6:98)
Tidak
heran jika penduduk bumi lain diluar planet kita ini yang secara
silsilah adalah masih saudara kita sendiri, sudah mencapai tekhnologi
yang begitu tinggi karena memang mereka sudah lebih dulu ada daripada
kita, sehingga sedikit banyaknya mereka telah berhasil menyibak beberapa
rahasia alam, termasuk masalah penolakan kepada gaya alami, gravitasi
bumi.
Allah selalu menekankan
kepada manusia agar mau memikirkan penciptaan langit dan bumi dalam
hampir setiap ayat-ayat Al-Qur'an, ini menunjukkan betapa Allah
sebenarnya ingin agar manusia menaruh perhatian mereka dalam sektor
penerbangan luar angkasa agar mereka lebih bisa menyaksikan kemaha
kuasaan Tuhan yang terbentang luas dialam semesta dan menepis isyu-isyu
sesat bahwa Allah mempunyai sekutu didalam kebesaran-Nya.
Ada
dua kendaraan yang pada umumnya dipakai manusia dalam catatan sejarah
para ahli, yaitu: yang memakai tenaga menolak untuk maju seperti hewan,
mobil, kapal laut atau kapal udara; yang lainnya memakai tenaga lenting
atau centrifugal seperti pesawat terbang.
Dan Dialah yang menciptakan semuanya berpasang-pasangan. Dan Dia jadikan untukmu yang kamu kendarai dari benda terapung/fulku/dan binatang ternak. Agar kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu memikirkan nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya; dan supaya kamu mengucapkan:"Maha Suci Dia yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya, sungguh kami akan kembali kepada Tuhan kami. (QS. 43:12-14)
Kedua
macam kendaraan ini oleh ayat QS 43:12-14 diatas disebutkan dengan
kendaraan terapung dan ternak. Yang dimaksud dengan ternak adalah kuda,
unta, keledai dan sebagainya. Benda terapung adalah segala macam
kendaraan yang diwujudkan oleh tekhnologi manusia tentulah termasuk
dalamnya piring terbang!
MasyaAllah,
sejak 14 abad yang lalu, Al-Qur'an sudah menyatakan bahwa manusia pada
saatnya nanti akan mampu mengendarai suatu benda terapung yang dulu
tidak bisa dilakukannya.
Hal
tersebut untuk sejarah umat manusia bumi pra Rasulullah hingga kini baru
sekarang dapat melakukan pendudukan atas benda terapung itu, yaitu
kapal laut dengan segala jenisnya serta pesawat terbang dengan berbagai
bentuk dan kemampuannya, dan mengingat Al-Qur'an itu sebagai wahyu Allah
yang bersifat sepanjang zaman, maka ramalan Qur'an itu akan terus
berkelanjutan hingga pada puncaknya nanti manusia mampu pula menciptakan
dan mengendarai piring terbang sebagai salah satu benda terapung yang
sebelumnya tidak mampu menguasainya.
Semua
itu membuktikan bahwa manusia pada waktunya kelak InsyaAllah, akan
mampu melakukan perjalanan antar planet dan antar galaksi serta
berkomunikasi dan bahkan membentuk satu community bersama
makhluk-makhluk hidup lainnya dari berbagai bumi disemesta alam ini pada
masanya kelak sebagaimana yang selama ini hanya kita khayalkan melalui
serial StarTrex, Babilon 5, Superman, Independence Day dan lain
sebagainya.
Dalam peradaban
modern masa depan itu, manusia bumi umumnya akan memakai piring terbang
atau malah yang lebih canggih lagi daripada itu sebagai kendaraannya,
yang kecepatannya mendekati kecepatan sinar atau juga malah melebihinya
hingga mendekati kecepatan Buraq sebagai kendaraan inter dimensi
Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Al-Amin 14 abad yang
lampau.
Selebihnya, jika anda
ingin mengenal lebih jauh apa serta bagaimana kira-kira makhluk luar
angkasa tersebut, anda bisa mengunjungi satu situs berbahasa Indonesia
yang memang menspesifikasikan sitenya sebagai informasi mengenai ini,
silahkan kealamat http://sby.centrin.net.id/~bgm/alien1.html yang
dikelola oleh sahabat saya bernama Nur Agustinus dari agama Kristiani.
Selanjutnya
kita akan mengadakan pembahasan seputar UFO itu sendiri, apa dan
seperti apa kerja dari UFO itu pada artikel selanjutnya
MENGUNGKAP KONTRUKSI PIRING TERBANG (UFO)
Peradaban
Yang Sangat Modern, Dahulu Sudah Ada Gedung-Gedung Pencakar Langit,
Pesawat Terbang & UFO Pernah Dibuat Pada Masa Nabi Sulaiman,
Pemindahan Istana Dilakukan Oleh Teknologi Manusia Dalam Waktu Sekejap,
MENGAPA PERADABAN MAJU ITU DIMUSNAHKAN ?, Sisa-Sisa Peradaban itu Masih
Kita Temui Sekarang dan Siapa Yang Membawa Peradaban itu Dimasa Sekarang
?
Sungguh, Allah menahan planet-planet dan bumi agar tidak luput /dari garis orbitnya/, "Jika semua itu sampai luput, adakah yang dapat menahannya selain Dia? Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. " (QS. 35:41)
Semesta
raya ini berasal dari Alma' yang diberi Rawasia. Rawasiya merupakan
turunan kata rasa/meneguhkan, mengikat, menambat/, dan dengan demikian
memiliki arti peneguh, pengikat, penambat atau gaya alami yang menyusun
tata letak dan tata gerak semesta.
Para
ilmuwan sendiri telah merumuskan empat gaya alami yang mengatur
matematika tata letak dan tata gerak semesta. Pertama adalah gravitasi
yang membuat materi bermassa saling tarik. Kedua adalah elektromagnetika
yang bekerja pada muatan listrik yang diam dan bergerak, termasuk
antara inti atom dan elektron. Ketiga adalah interaksi lemah yang
mengikat inti atom. Dan keempat adalah interaksi kuat yang mengikat
partikel yang menyusun inti atom.
Dengan
berbagai sistem Rawasia itu terwujudlah berbagai macam benda angkasa,
terpisah menurut keadaan dan susunan sebagaimana yang terlihat sekarang.
Namun meski semua benda-benda angkasa, terutama planet-planet memiliki
Rawasia tetapi masing-masingnya mempunyai daya tarik yang berbeda. Hal
itu tergantung pada jarak sesuatu planet dari matahari selaku titik
pusat yang dikitari.
Semakin
dekat suatu planet pada matahari semakin kecillah daya tarik magnetnya
dan semakin teballah atmosfir yang melingkupi planet itu. Sebaliknya
bila suatu planet jauh dari matahari maka nilai tarik magnetnya lebih
besar dan atmosfirnya lebih tipis. Demikian pula susunan bintang-bintang
yang mengorbit dalam daerah suatu galaksi, berbeda-beda pula nilai
tariknya.
Bumi dan planet lainnya
memiliki Rawasia dengan sistem yang dinamakan Simple, untuk contohnya
kita pakai planet bumi ini sendiri: Dari utara keselatan membujur
Rawasia atau batang magnet yang memutar bumi ini 3600 dalam waktu 24 jam
/tepatnya 23 Jam 56 menit/.
Hal
itu berlaku berkepanjangan. Kutub utara bumi adalah ujung Rawasia dengan
magnet negatif dan diselatannya positif, yaitu kebalikan dari unsur
magnet yang dimiliki matahari pada kedua kutubnya, dan hal inilah yang
menyebabkan adanya tarik menarik antara bumi dan matahari disepanjang
zaman. Bumi berputar disumbunya sambil beredar mengelilingi matahari
pada jarak tertentu yang diperkirakan sejauh 93.000.000 mil.
Kutub
utara bumi menarik unsur positif dari permukaan matahari sembari
membuang unsur negatif yang ditarik oleh kutub utara matahri. Kutub
selatan bumi menarik unsur negatif sembari membuang unsur positif yang
ditarik oleh kutub selatan matahari.
Unsur
magnet yang dikutub utara dan selatan bumi berpapasan dalam perut bumi
dan perantukannya bisa menimbulkan gempa dan letusan gunung. Jadi magnet
bumi ini hanya keluar dikutub-kutubnya dan karenanya permukaan planet
ini membeku praktis dipakai untuk tempat kehidupan. Fungsi Rawasia yang
demikian kita namakan dengan sistem Simple.
Kalau
orang memperhatikan kedudukan pool magnet bumi di utara dan di selatan,
terbuktilah bahwa pool atau ujung Rawasia itu senantiasa berpindah
tempat sejauh maximal 100 dari kutub putaran bumi atau sejauh 1.100
kilometer. Hal ini cocok dengan maksud ayat berikut :
Dan Dia tempatkan Rawasia di bumi untuk memberi kekuatan padamu, dan siang-siang dan garis edaran agar kamu mendapatkan petunjuk, dengan kompas dan dengan matahari/bintang-bintang/mereka/akan/mendapat petunjuk. (QS. 16:15-16)
Maksudnya
adalah bahwa adakalanya matahari tepat menyinari daerah equator bumi,
waktu itu tercatat tanggal 21 Maret dan 22 September. Jika pada kedua
tanggal itu orang memperhatikan kompas akan kelihatanlah kedua jarumnya
tepat menunjuk kearah utara dan selatan kutub putaran bumi. Ini
memperlihatkan bahwa antara kedua ujung Rawasia bumi terbentuk segitiga
sama kaki dengan matahari sebagai titik sudut ketiga.
Adakalanya
matahari itu miring keselatan, penanggalan waktu itu mencatat tanggal
22 Desember, berlakulah puncak musim panas dibelahan selatan bumi dan
puncak musim dingin dibelahan utara bumi. Sebaliknya tanggal 21 Juni,
matahari berada maksimal diutara dan berlakulah siang yang panjang
dibelahan utara bumi dan malam yang panjang dibelahan selatan.
Pada
kedua tanggal itu orang akan dapat memperhatikan bahwa jarum kompas
berpindah sejauh 100 dari kutub utara putaran bumi karena sebagai
dikatakan tadi: Ujung Rawasia bumi senantiasa membentuk segitiga sama
kaki dengan matahari.
Bumi yang
beratnya sekitar 600 trilyun ton tidak jatuh pada matahari karena daya
lantingnya (centrifugal) dalam mengorbit, sebaliknya dia tidak
terlanting jauh keluar garis orbitnya ditahan oleh daya
jatuhnya/gravitasi/pada matahari sebagai pusat orbit. Daya lanting bumi
dan daya jatuhnya sama besar disebut orang dengan Equillibrium, karena
itu sampai sekarang bumi yang kita diami ini senantiasa berputar beredar
mengelilingi matahari.
Al-Qur'an
sering menjelaskan persoalan rotasi dan orbit benda-benda angkasa,
tidak bertiang dan tidak bertali, semuanya bergerak dalam keadaan bebas
terapung. Hanya Rawasialah yang berlaku sebagai tenaga sentrifugal dan
gaya tarik universal yang menyebabkan setiap planet itu berputar
disumbunya sembari membawanya berkeliling matahari.
Kini
kita misalkan saja, bagaimana kalau daya lanting bumi dipakai sedangkan
daya jatuhnya ditiadakan ? . Waktu itu praktis bumi ini akan melayang
jauh meninggalkan matahari sebagaimana yang diungkapkan dalam surah QS
35:41 diatas. Jadi tenaga centrifugal demikian dapat dipakai untuk
terbang jauh jika tenaga gravitasi dihilangkan. Akhirnya kita terbentur
kepada: Bagaimana cara menghilangkan daya jatuhnya itu ?
Suatu
cara adalah dengan memutar bagian pesawat secara horizontal, bila
putaran itu semakin cepat akan semakin besarlah daya centrifugal dan
semakin kecillah daya gravitasi, akhirnya daya jatuh itu akan hilang
sama sekali dan mulailah pesawat terangkat dengan mudah tanpa pengaruh
tarikan bumi.
Tentu orang akan
heran: bagaimana pula pesawat dapat berputar terus menerus tanpa tumpuan
? Dari itulah kita namakan pesawat itu dengan Shuttling System yaitu
pesawat berupa piring dempet yang ditengahnya tempat penumpang:
- Bagian atas, kita namakan Positif, berputar kekanan, semakin kepinggir massanya lebih tebal dan berat.
- Bagian bawah, kita namakan Negatif, berputar kekiri, semakin kepinggir massanya lebih tebal dan berat.
- Bagian tengah, kita namakan Neutral, tempat awak pesawat serta perlengkapan dan mesin yang memutar positif dan negatif sekaligus.
Perlu
ada satu mesin yang memutar dua piring pesawat itu dari dalam. Tidak
jadi masalah apakah mesin itu sama dengan yang memutar propeller kapal
udara ataukah yang mengangkat roket Apollo dari bumi.
Keliling
pinggiran positif dan negatif boleh diberi gerigi yang menolak udara
sewaktu berada dalam atmosfir. Udara yang ditolak kekiri oleh Negatif
disambut tolakan kekanan oleh Positif. Keadaannya dapat diatur begitu
rupa hingga hal itu jadi tenaga untuk mengangkat pesawat yang bebas
gravitasi atau pinggiran itu boleh pula licin saja maka tenaga naiknya
harus ditimbulkan oleh ledakan dari dalam seperlunya.
Keseimbangan
putaran Positif dan Negatif yang berlawanan arah ditimbulkan oleh satu
roda gigi yang digerakkan oleh mesin dalam ruang Neutral. Semakin cepat
putarannya akan semakin hilanglah bobot pesawat itu untuk jatuh kebumi,
karenanya pesawat itu dapat turun naik dengan mudah atau berhenti
diudara.
Bagian Neutral yang
memang tebal ditengahnya, disana ada mesin yang memutar Positif dan
Negatif berlawanan arah hingga pesawat itu tidak goncang. Kecepatan
putaran itu akan menghilangkan bobot Neutral itu sendiri, karenanya
pinggiran Negatif dan Positif harus lebih berat.
Bagian
Neutral memiliki saluran keatas dan kebawah pada pusat Positif dan
Negatif. Saluran itu diperlukan untuk radar dan peneropongan. Pintu
masuk terdapat dipusat Positif, yaitu diatas pesawat. Pinggiran yang
tipis dari Neutral diberi saluran-saluran penembakan untuk keseimbangan
dan pembelokan serta untuk keperluan lainnya.
Akhirnya
pesawat itu berupa piring terbang kebal peluru, tak membutuhkan
landasan tertentu, dapat bergerak dengan kecepatan tinggi, water proff,
dapat leluasa untuk berbagai keperluan didarat dilaut dan diangkasa
bebas tanpa bobot. Baik dalam keadaan damai maupun dalam keadaan perang,
efektif, tidak memerlukan bantuan dan pengawasan dari pangkalannya.
Pesawat seperti ini sudah pernah dibuat pada jaman Nabi Sulaiman, hal ini terlihat dari ayat Al-Qur'an berikut :
Lalu Kami jadikan Sulaiman memahaminya. Setiap orangnya Kami beri hukum dan pengetahuan; dan Kami edarkan bersama Daud gaya-gaya alamiah/Rawasia dan burung-burung yang bertasbih. Dan Kamilah yang melakukannya. (QS. 21:79)
Dan
bagi Sulaiman angin; yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan
sebulan perjalanan dan diwaktu sorenya sebulan (pula) dan Kami suruh
menyelidiki baginya sumber logam. Diantara Jin ada yang bekerja
dihadapannya dengan izin Tuhannya; dan siapa yang menyimpang di antara
mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya siksaan api yang
menyala.
Mereka mengerjakan untuknya apa yang dia kehendaki dari gedung-gedung pencakar langit dan patung-patung, serta piring-piring seperti kolam dengan roda-roda yang bersumbu. Bekerjalah hai keluarga Daud sambil bersyukur, dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih. (QS. 34:12-13)
Analisis
saya, bahwa Nabi Sulaiman dengan kecerdasan dan ilmu pengetahuan yang
dipahaminya berkat kebijaksanaan Allah, telah mampu memahami hukum-hukum
alam termasuk apa yang kita sebut sekarang dengan aerodinamika,
kekekalan massa, kekekalan energi dan lain sebagainya sehingga beliau
dapat menundukkan alam yang pada konteks disini khususnya adalah angin
sehingga dengan tekhnologinya beliau mampu melakukan perjalanan secepat
kilat yang perjalanannya diwaktu pagi lamanya dengan perjalanan yang
ditempuh oleh manusia biasa adalah satu bulan!
Jelas
Nabi Sulaiman meskipun berkedudukan sebagai seorang Nabi, ia tetaplah
manusia biasa yang mempunyai keterbatasan dalam bertindak, makanya tidak
mungkin beliau itu menundukkan angin seperti cerita-cerita dongeng
Abrakadabra layaknya sosok Superman atau Gatot Kaca meskipun jika dia
mau bisa saja melakukannya, tapi Allah senantiasa menetapkan
hukum-hukumNya kepada manusia secara logis dan dinamis.
Tentunya
sang Nabi telah mempergunakan pesawat didalam bepergiannya yang sangat
cepat itu ! Dan bahan pesawat tersebut sebagimana yang tersirat dalam
ayat Al-Qur'an diatas adalah terbuat dari logam dengan menggunakan
sumbu-sumbu pada bagian bawahnya sebagai tenaga naik mula-mula keatas
untuk menghindari pengaruh gravitasi bumi.
Istimewanya
lagi, pesawat kendaraan Nabi Sulaiman ini berbentuk piring yang laksana
kolam besarnya dan mampu untuk mencapai gedung-gedung pencakar langit
yang dibuat oleh umatnya, sehingga memudahkan semua urusannya, termasuk
memonitor kerja para prajurit dan umatnya dari ketinggian.
Ingat
.. selain berpangkat sebagai Nabi Allah Sulaiman juga berkedudukan
sebagai seorang raja waktu itu. Apa yang sudah dicapai oleh Nabi
Sulaiman dalam konstruksi pesawat terbang waktu itu, belumlah bisa kita
wujudkan secara keseluruhan pada masa ini, kita baru bisa memotong
kompas yang amat sederhana, jika sebelumnya perjalanan dari Palembang ke
Jakarta ditempuh berkendaraan darat memakan waktu l/k 1 hari
penuh/tanpa berhenti/, dengan pesawat terbang bisa dicapai dalam waktu 1
jam.
Namun Nabi Sulaiman?
Perjalanannya di waktu pagi sama dengan sebulan perjalanan manusia
biasa! Bayangkan ... berapa kecepatan yang dapat ditempuh oleh beliau
dalam mengelilingi bumi ini bahkan hingga naik keluar angkasa dalam satu
perjalanan waktu Sulaiman.
Disini
kita kembali berurusan dengan masalah ruang dan waktu yang selalu
menjadi salah satu topik utama Qur'an. Pada pembahasan yang lalu kita
telah mengadakan perhitungan :
- 1 hari Allah = 1000 tahun manusia (QS. 22:47)
- 1 hari malaikat = 50.000 tahun manusia (QS. 70:4)
- 1 hari Nabi Sulaiman = 2 bulan manusia (QS. 34:12)
Bandingkan
dengan waktu tempuh Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
Al-Amin selaku Nabi penutup dalam perjalanannya ke Muntaha melewati
garis tengah bima sakti yang dalam perhitungan sekarang = 10 milyard
tahun cahaya dalam waktu 1 malam atau 1/2 hari manusia untuk menghadap
Allah !
Sungguh .. Allah maha besar dan maha berkuasa atas segala sesuatunya.
Pada
bahagian yang lain, Al-Qur'an juga menyatakan bahwa tekhnologi yang
dimiliki oleh Nabi Sulaiman juga telah mencakup tekhnologi tranformasi,
ingat pada peristiwa pemindahan singgasana ratu Saba' yang dilakukan
oleh seorang manusia yang mempunyai ilmu dari kitab dari kerajaan Nabi
Sulaiman.
Dia berkata: "Wahai masyarakat, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang muslimin ?".
Berkatalah 'Ifrit dari golongan Jin: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu beranjak dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat membawanya lagi dapat dipercaya".
Berkatalah seorang yang mempunyai pengetahuan dari kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini karunia Tuhanku untuk menguji aku apakah aku bersyukur atau mengingkari? Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia". (QS. 27:38-40)
Dr.
Yahya Sa'id al-Mahjari, seorang sarjana Muslim Arab dari Mesir yang
sekarang bertugas sebagai konsultan utama tentang keadaan energi dan
lingkungan pada pusat Pengkajian Teknologi di Finlandia mengatakan bahwa
apa yang dilakukan oleh orang tersebut dipandang dari sudut ilmu
pengetahuan modern yang ada pada kita sekarang ini benar-benar suatu
langkah maju sekali.
Pertama, dia
telah mengubah singgasana Ratu Saba' menjadi semacam energi /tidaklah
penting apakah energi itu berupa panas seperti yang kita dapatkan dari
peralatan atomik model sekarang yang berkapasitas rendah/namun suatu
energi yang menyerupai listrik atau cahaya dapat dikirim lewat gelombang
listrik magnetik.
Kedua, ia
berhasil mengirim energi itu dari negri Saba' di Yaman kenegri Nabi
Sulaiman di Palestina. Karena kecepatan penyebaran gelombang listrik
magnetik sama dengan kecepatan cahaya, yaitu 300.000 km perdetik, maka
waktu yang ditempuh energi itu untuk sampai kenegri Nabi Sulaiman adalah
kurang dari satu detik, meskipun jarak antara Saba' dan kerajaan Nabi
Sulaiman mencapai 3.000 kilometer.
Ketiga,
ia mampu mengubah energi itu, ketika tiba dikerajaan Nabi Sulaiman,
menjadi materi sama persis seperti gambaran materi sebelumnya/proses
materialisasi/, artinya, setiap benda, bagian dan atom kembali kebentuk
dan tempat asalnya semula.
Sesungguhnya
energi/at-thaqqah/dan materi/al-maddah/adalah dua bentuk berbeda dari
benda yang sama. Materi bisa berubah menjadi energi dan sebaliknya.
Manusia saat ini telah berhasil mengubah materi menjadi energi dalam
berbagai perlengkapan atau peralatan dengan memanfaatkan energi atom
antara lain melahirkan atau memproduksi energi listrik untuk
kemaslahatan peradaban manusia banyak.
Meskipun
demikian, kemampuan manusia dalam mengubah materi menjadi energi masih
berada dalam tahap perbaikan serta pengembangan. Demikian pula, manusia
telah berhasil kendatipun dalam kadar sangat minim dan rendah, mengubah
energi menjadi materi dengan alat yang disebut Akselerator
partikel/particel accelerator/.
Walaupun
demikian, kadar kemampuan dalam hal itu masih terus ditingkatkan dan
disempurnakan, sehingga kita akan sampai pada satu kesimpulan,
pengubahan materi menjadi energi dan sebaliknya merupakan pekerjaan yang
dapat dilakukan secara ilmiah dan praktis.
Jika
manusia kelak bisa melakukan perubahan antara materi dan energi dengan
mudah, maka pasti ia akan menghasilkan perubahan total dan mendasar.
Bahkan, boleh jadi, manusia melahirkan revolusi besar-besaran dalam
kehidupan modern sekarang. Salah satu sebab yang memungkinkan pengiriman
energi adalah menggunakan kecepatan cahaya pada gelombang mikro
ketempat mana saja yang kita inginkan, yang kemudian kita ubah kembali
menjadi energi.
Dengan cara itu,
kita bisa mengirim peralatan atau perlengkapan apa saja, bahkan rumah
berikut isinya bisa dipindahkan kedaerah mana saja dimuka bumi ini
menurut pilihan kita atau malah dipindahkan kebulan atau Mars sekalipun
hanya dalam beberapa detik atau beberapa menit saja, sebagaimana yang
sering kita tonton dalam serial televisi StarTrex.
Tetapi
satu hal yang masih diakui sebagai kendala utama oleh para sarjana
Fisika untuk membuktikan mimpi ini adalah menggabungkan dan merangkaikan
bagian-bagian atau atom-atom partikel dalam bentuk aslinya secara
sempurna sehingga setiap atom diletakkan pada tempat semula sebelum atom
itu diubah menjadi energi guna melakukan tugas pokoknya.
Masih
ada kesukaran lain yang harus dihadapi oleh Sains modern, yaitu
kemampuan menghimpun gelombang elektromagnetik yang ada sekarang, yang
tampaknya hanya 60% saja. Ini disebabkan berpencarnya gelombang itu
diudara.
Mengubah materi menjadi
gelombang mikro telah tercapai sekarang ini dengan metode yang ditempuh
manusia dalam bentuk aslinya yang memerlukan pengubahan materi menjadi
energi panas, lalu energi mekanik kemudian energi listrik dan terakhir
dikirimkan lewat gelombang mikro.
Itulah
sebabnya kita mendapatkan bahwa bagian terbesar dari materi yang kita
dahulukan membuatnya itu tercerai-berai dicelah-celah perubahan
tersebut, dan sisanya -hanya bagian kecil- saja yang dapat kita kirimkan
lewat gelombang mikro. Kemampuan pengubahan energi mekanik menjadi
energi listrik tidak akan lebih dari 20%.
Meskipun
kita telah melewati kelemahan teknologi sekarang dalam mengubah uranium
menjadi energi, maka yang berubah menjadi energi itu hanyalah bagian
kecil dari uranium. Sementara sisanya ada pada panas nuklir yang
memancarkan energinya pada ribuan dan jutaan tahun dan berubah menjadi
anasir lain sehingga akhirnya menjadi timah.
Jika
saja kita bisa memanfaatkan sebagian lagi dari materi yang
tercerai-berai itu, tentulah berarti jika kita mulai membuat singgasana
Ratu Saba', lalu kita ubah menjadi energi melalui suatu metode tertentu
dan kita kirimkan energi ini via gelombang mikro kemudian gelombang ini
kita terima lagi lalu kita ubah sekali lagi menjadi energi atau diubah
menjadi materi, maka kita tidak akan mendapatkan lebih dari 5% dari
singgasana Ratu Saba' itu.
Sisanya
tercerai-beraikan dicelah-celah perubahan-perubahan itu jika kita lihat
kemampuan paling minimal dalam praktik ini. Yang 5% dari materi asli
itu tidak akan cukup untuk membangun satu bagian kecil saja dari
singgasana Ratu Saba', baik kakinya maupun tangannya.
Namun hasil yang dicapai oleh prajurit Nabi Sulaiman itu adalah 100% sehingga sang Nabi sendiri berkata sebagaimana disebutkan dalam AlQur'an, Ia berkata: Ubahlah singgasananya itu; Akan kita lihat apakah dia mengenalinya ataukah tidak. Maka tatkala ia datang ditanyakanlah kepadanya:"Serupa inikah singgasanamu?" Dia menjawab:"Seakan-akan singgasana ini adalah singgasanaku! kami telah diberi pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-orang yang berserah diri". (QS. 27:41-42)
Sayangnya,
sebagaimana yang umum terjadi disetiap negri yang makmur, akan selalu
ada kelompok-kelompok tertentu yang iri dan dengki dengan keberhasilan
orang lain, begitupula halnya dengan pemerintahan Nabi Sulaiman, ada
orang-orang yang ingkar kepada Allah dan kenabiannya mengatakan hal-hal
yang mereka buat-buat :
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan tentang kerajaan Sulaiman padahal Sulaiman tidaklah kufur, melainkan setan-setan itu yang kufur. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan yang diturunkan atas dua orang berkuasa di Babilon bernama Harut dan Marut. Padahal tidaklah keduanya mengajar seseorang sebelum mengatakan: "kami tidak lain hanya ujian, karenanya jangan kamu kufur". (QS. 2:102)
Sulaiman,
adalah seorang yang cerdas dan mumpuni serta mendalam ilmunya, baik
dibidang tekhnologi maupun psikologi, dia juga mengetahui bahwa betapa
kekuasaan yang telah diberikan oleh Allah kepadanya adalah suatu hal
yang berat dan penuh tanggung jawab, ia pesimis bahwa sepeninggalnya
kelak kerajaannya akan tetap langgeng, aman sejahtera sebagaimana
sewaktu dia masih ada, selain itu ia juga khawatir bahwa ketinggian
tekhnologi kerajaannya itu akan menimbulkan kekacauan dan malapetaka
bagi manusia jika sampai jatuh ketangan yang tidak bertanggung jawab.
Karenanya Sulaiman dengan kedudukannya sebagai seorang Nabi telah berdoa kepada Allah :
Ia berkata:"Ya Tuhanku ! berilah perlindungan kepadaku dan karuniailah untukku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapapun sesudahku, karena Engkau sungguh Yang Maha pemberi". (QS. 38:35)
Sungguh
besar perhatian Nabi Sulaiman bagi peradaban manusia, melalui doanya
itu, beliau bukan ingin menghalangi orang lain mencapai peradaban yang
tinggi melampui apa yang dicapainya, melainkan malah ingin menghindarkan
kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh kemajuan itu sendiri.
Apa
yang telah dicapai oleh Nabi Sulaiman, sebuah kerajaan yang besar dan
megah, beristanakan kaca serta dipenuhi dengan berbagai gedung yang
menjulang tinggi dan pesawat udara canggih berbentuk piring yang
kecepatannya dalam sehari dua bulan perjalanan manusia biasa disertai
pula kemampuannya berbahasa binatang sekaligus mampu mengendalikan
prajurit dan buruh tangguh yang terdiri dari Jin dan manusia serta
pasukan burung yang dapat ia perintah menurut apa yang dikehendakinya
lengkap dengan segala kemajuan tekhnologinya, termasuk transformasi.
Bagi Sulaiman angin yang berpusar dan berhembus dengan perintahnya kenegeri yang telah Kami berkati. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. 21:81)
Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib. (QS. 27:17)
Juga segolongan syaitan-syaitan yang menyelam untuknya serta mengerjakan pekerjaan selain daripada itu; dan Kami peliharakan mereka/bagi Sulaiman/. (QS. 21:82)
Dikatakan kepadanya: "Masuklah ke dalam istana itu." Maka ketika dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam, dan disingsingkannya dari kedua kakinya. Berkatalah dia /Sulaiman/: "Sungguh itu adalah istana licin yang terbuat dari kaca". Berkata dia: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam". (QS. 27:44)
Apa
jadinya jika kekuasaan yang dicapai oleh Nabi Sulaiman itu dipegang
oleh orang lain dan dibuat untuk kerusakan sesama manusia? Sungguh sukar
untuk dibayangkan.
Dengan tidak
mempersempit pemikiran mengenai fenomena UFO, ETI, dan hal-hal lainnya
yang berbau makhluk luar angkasa, ada satu kemungkinan yang
prosentasenya berbanding sama, bahwa apa yang kita lihat selama ini
dengan UFO dan berbagai fenomena mengelilinginya tidak lain adalah
sisa-sisa peradaban yang dilestarikan oleh para Jin & Setan hingga
hari ini dan diajarkan kepada beberapa orang manusia
tertentu/Dajjal?/untuk membuat keributan didunia ramai.
Selanjutnya
anda bisa membaca secara lebih luas dan dalam mengenai kemungkinan ini
pada buku :Dajjal akan muncul dari segitiga Bermuda karangan Muhammad
Isa Dawud terbitan Pustaka Hidayah 1996, yang dilengkapi dengan berbagai
dalil dan fakta yang tentunya bentuk penguraian beliau akan berbeda
dengan apa yang saya uraikan dan pahami.
Selain
itu, anda juga saya sarankan untuk membaca buku Makhluk Angkasa Luar
& Al-Qur'an karangan Su'ud Muliadi SM HK, terbitan PT. Garoeda
Boeana Indah Pasuruan, disana anda akan mendapatkan banyak sekali
fakta-fakta dan data-data yang otentik seputar UFO dan kejadian-kejadian
yang melingkupinya dari abad keabad.
Tag :
Kumpulan Misteri
0 Komentar untuk "dua dunia mengungkap misteri ufo"