Suatu kode matematik yang terkandung di dalamnya misalnya, tak terungkap
selama berabad-abad lamanya sampai seorang sarjana dari Mesir bernama
Rashad Khalifa berhasil menyingkap tabir kerahasiaan tersebut. Hasil
penelitiannya yang dilakukan selama bertahun-tahun dengan bantuan
komputer ternyata sangat mencengangkan. Betapa tidak, ternyata didapati
bukti-bukti surat-surat atau ayat-ayat dalam Quran serba berkelipatan
angka
19.Penemuannya tersebut berkat penafsirannya pada Al Qur’an surat Al Muddatstsir ayat : 30-31, yang artinya :
19.Penemuannya tersebut berkat penafsirannya pada Al Qur’an surat Al Muddatstsir ayat : 30-31, yang artinya :
“Di atasnya ada sembilanbelas (malaikat penjaga). Dan tiada Kami jadikan
penjaga neraka itu melainkan dari malaikat; dan tidaklah Kami
menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi
orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab yakin dan
supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang
diberi Al-Kitab dan orang-orang mu’min itu tidak ragu-ragu dan supaya
orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir
(mengatakan) : “Apakah
yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai perumpamaan?”
Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang dikehendaki-Nya dan
memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang
mengetahui tentara Rabbmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada
lain hanyalah peringatan bagi manusia ”. (Qs. Al Muddatstsir : 30- 31)
Hasil penemuannya yang sangat mengejutkan ini pada tahun 1976 telah didemonstrasikan di depan umum ketika diselenggarakan Pameran Islam Sedunia di London. Berikut cuplikan dari sebagian penemuannya tersebut :
1.
Kita mengetahui bahwa setiap surat-surat dalam Quran selalu diawali
dengan bacaan ‘Basmalah’ sebagai statement pembuka, yaitu
“Bismillaahirrahmaanirraahiim” (yang artinya : “Dengan nama Allah Yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”). Ternyata bacaan ‘Basmalah’ tersebut
(dalam bahasa Arabnya) terdiri dari 19 huruf (atau 19 X1).
2. Bacaan ‘Basmalah’ terdiri
dari kelompok kata : Ismi – Allah – Arrahman – Arrahim. Penelitian
menunjukkan jumlah dari masing-masing kata tersebut dalam Quran ternyata
selalu merupakan kelipatan angka 19.
- Jumlah kata ‘Ismi’ dalam Quran ditemukan sebanyak 19 buah (atau 19 X 1)
- Jumlah kata ‘Allah’ dalam Quran ditemukan sebanyak 2.698 buah (atau 19 X 142)
- Jumlah kata ‘Arrahman’ dalam Quran ditemukan sebanyak 57 buah (atau 19 X 3)
- Jumlah kata ‘Arrahim’ dalam Quran ditemukan sebanyak 114 buah (atau 19 X 6)
3. Jumlah total keseluruhan surat-surat dalam Quran sebanyak 114 surat (atau 19 X 6).
4. Bacaan ‘Basmalah’ dalam Quran ditemukan sebanyak 114 buah (atau 19 X 6), dengan perincian sbb. :
- Sebanyak 113 buah ditemukan sebagai pembuka surat-surat kecuali surat ke-9, sedangkan sebuah lagi ditemukan di surat ke-27 ayat : 30.
- Berbeda dengan surat-surat lain, surat ke-9 memang khusus sengaja tidak diawali bacaan ‘Basmalah’ karena isinya merupakan ayat-ayat perang.
- Pada surat ke-27 ayat : 30 tempat ditemukannya bacaan ‘Basmalah’, dan kalau bilangan surat dan ayatnya dijumlahkan hasilnya merupakan kelipatan angka 19, yaitu 27 + 30 = 57 (atau 19 X 3 ).
5. Dari
point 4 di atas, ditemukan hubungan yang menarik antara surat ke-9 dan
ke-27. Surat ke-27 ternyata merupakan surat yang ke-19 jika dihitung
dari surat ke-9. Surat ke : 9, 10, 11, …, 25, 26, 27 urutan surat ke :
1, 2, 3, …, 17, 18, 19.
6.
Dari point 5, apabila bilangan surat-surat dijumlahkan mulai dari surat
ke-9 sd. ke-27, (9+10+11+…+25+26+27) maka hasilnya adalah 342 (atau 19 X
18).
7. Wahyu pertama (Surat ke-96 ayat : 1-5) terdiri dari 19 kata (atau 19 X 1) dan 76 huruf (atau 19 X 4).
8. Wahyu kedua (Surat ke-68 ayat : 1-9) terdiri dari 38 kata (atau 19 X 2).
9. Wahyu ketiga (Surat ke-73 ayat : 1-10) terdiri dari 57 kata (atau 19 X 3).
10.
Wahyu terakhir (Surat ke-110) terdiri dari 19 kata (atau 19 X 1), dan
ayat pertama dari Surat ke-110 tersebut terdiri dari 19 huruf (19 X 1).
11. Wahyu yang pertama kali menyatakan ke-Esaan Allah adalah wahyu ke-19 (Surat ke- 112).
12.
Surat ke-96 tempat terdapatnya wahyu pertama, terdiri dari 19 ayat
(atau 19X1) dan 304 huruf (atau 19 X 16). Selain itu juga ternyata surat
ke-96 tersebut merupakan surat yang ke-19 bila diurut / dihitung mundur
dari belakang Quran. surat ke : 114, 113, 112, …, 98, 97, 96 urutan
surat ke : 1, 2, 3, …, 17, 18, 19.
13.
Dari point 12, apabila bilangan surat-surat dijumlahkan mulai dari
surat ke-114 sd. ke-96, (114+113+112+…+98+97+96) maka hasilnya adalah
1995 (atau 19 X 105).
14.
Penulis juga menemukan bahwa surat-surat yang memiliki 8 (delapan) ayat
dan 11 (sebelas) ayat-lah yang paling banyak terdapat dalam Quran,
yakni masing-masing terdiri dari 5 (lima) buah surat. Disusul kemudian
surat-surat yang memiliki 3 (tiga), 19 (sembilan belas), 29 (dua puluh
sembilan), 30 (tigapuluh), dan 52 (lima puluh dua) ayat, yang
masing-masing terdiri dari 3 (tiga) buah surat. Apabila dijumlahkan
ayat-ayat tersebut sesuai dengan kelompoknya maka hasilnya merupakan
kelipatan angka 19, yaitu sebagai berikut:
- Surat ke : 94, 95, 98, 99, 102 masing-masing terdiri : 8 ayat;
- Surat ke : 62, 63, 93, 100,101 masing-masing terdiri : 11 ayat.
- Apabila jumlah ayat-ayat dijumlahkan : 8+11 = 19, (19 X 1)
- Surat ke : 103, 108, 110 masing-masing terdiri : 3 ayat
- Surat ke : 82, 87, 96 masing-masing terdiri : 19 ayat
- Surat ke : 48, 57, 81 masing-masing terdiri : 29 ayat
- Surat ke : 32, 67, 89 masing-masing terdiri : 30 ayat
- Surat ke : 14, 68, 69 masing-masing terdiri : 52 ayat
- * Apabila jumlah ayat-ayatnya dijumlahkan : 3 + 19 + 29 + 30 + 52 = 133, (atau 19 X 7).
15.
Quran merupakan satu-satunya kitab suci di dunia ini yang memiliki
tanda-tanda khusus (initials) berupa huruf-huruf (code letters) atau
sebagaimana disebut dalam bahasa Arab “Muqatta-’aat” yang artinya “kata
singkatan”.
16.
Di dalam Quran terdapat sebanyak 29 (dua puluh sembilan) surat-surat
yang diawali dengan 14 (empat belas) macam kombinasi dari 14
(empatbelas) huruf-huruf “Muqatta-’aat”. 14 huruf-huruf itu adalah :
alif, lam, mim, ra’, kaf, ha’, yaa’, ain, shad, tha’, shin, qaf, nun,
dan kha’.
17.
29 surat itu adalah surat ke : 2, 3, 7, 10 11, 12, 13, 14, 15, 19, 20,
26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 36, 38, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 50, dan
68. Maka apabila bilangan dari banyaknya huruf, banyaknya kombinasi, dan
banyaknya surat dijumlahkan maka hasilnya merupakan kelipatan 19, yaitu
14 + 14 + 29 = 57 (atau 19 X 3).
18.
Tanda-tanda dengan kata singkatan ini, ahli tafsir mempunyai pendapat
yang berbeda-beda. Ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada
Allah karena dipandang termasuk ayat-ayat ‘mutasyaabihaat’, ada pula
yang berpendapat huruf-huruf abjad itu berfungsi untuk menarik perhatian
para pendengar supaya memperhatikan bacaan-bacaan dalam Quran. Namun
berkat penemuan angka 19 kini terbukalah maksud sesungguhnya dari adanya
huruf-huruf “Muqatta-’aat” tersebut, yaitu berfungsi sebagai penjaga
keaslian / keautentikan Quran karena berhubungan dengan angka 19.
19.
Surat ke-68 diawali huruf ‘Nun’. Setelah diteliti jumlah huruf ‘Nun’
yang terdapat pada surat tersebut (133 = 19 X 7) merupakan kelipatan 19.
Berikut terjemahan surat ke-68 ayat 2-6 : “Nun. Berkat kemuliaan
Tuhanmu, engkau (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila, dan
sesungguhnya bagimu pahala yang besar, dan sesungguhnya engkau
benar-benar berbudi pekerti yang luhur, maka kelak kamu akan melihat dan
mereka (orang-orang kafir) pun akan melihat, siapa di antara kamu yang
gila.”
20.
Surat ke-42 dan surat ke-50 diawali huruf ‘Qof’. Setelah diteliti huruf
‘Qof’ yang terdapat pada kedua surat tersebut sebanyak 114 huruf (57 +
57 = 114 = 19 X 6). Ada yang berpendapat bahwa huruf ‘Qaf’ ini singkatan
dari kata ‘Quran’ karena Quran terdiri dari 114 surat. Hal lain yang
mengherankan adalah Allah biasanya menyebut kaumnya Nabi Luth dengan
kalimat “Qaumu Luuth” yang ditemukan sebanyak 12 kali dalam Quran, namun
pada surat ke-50 ayat 13, sebutan tersebut berganti menjadi “Ikhwanu Luuth” yang
artinya “saudara-saudaranya Nabi Luuth”. Tampaknya Allah sengaja
menghilangkan unsur ‘Qaf’ dalam kalimat tersebut agar jumlah huruf ‘Qaf’
dalam Quran tetap berkelipatan 19, sebab jika tidak diganti maka
jumlahnya bertambah menjadi 115. Berikut terjemahan surat ke-50 ayat :
1-2 : “Qaaf, demi Al Quran yang sangat mulia, mereka tercengang lantaran
datang kepada mereka seorang pemberi peringatan dari (kalangan) mereka
sendiri, maka berkatalah orang-orang kafir : “Ini sesuatu perkara yang
amat aneh”.”
21.
Surat ke-42 diawali huruf ‘Ain’, ‘Sin’, dan ‘Qof’. Setelah diteliti
jumlah total ketiga huruf tersebut pada surat ke-42 (98 + 54 + 57 = 209 =
19 X 11) merupakan kelipatan 19.
22.
Surat ke-36 diawali huruf ‘Ya’, dan ‘Sin’. Setelah diteliti jumlah
total kedua huruf tersebut pada surat ke-36 (237 + 48 = 285 = 19 X 15)
merupakan kelipatan 19.
23.
Surat ke-13 diawali huruf ‘Alif’, ‘Lam’, ‘Mim’, dan ‘Ro’. Jumlah total
huruf-huruf tersebut pada surat ke-13 (605 + 480 + 260 +137 = 1482 = 19 X
78) merupakan kelipatan 19.
24.
Surat ke-7 diawali huruf ‘Alif’, ‘Lam’, ‘Mim’, dan ‘Shod’. Jumlah total
huruf-huruf tersebut pada surat ke-7 (2529 + 1530 + 1164 + 97 = 5320 =
19 X 280) merupakan kelipatan 19.
25.
Surat ke-19 diawali huruf ‘Kaf’, ‘Kha’, ‘Ya’, Ain, dan ‘Shod’. Jumlah
total huruf-huruf tersebut pada surat ke-19 (137 + 175 + 343 + 117 + 26 =
798 = 19 X 42) merupakan kelipatan 19.
26.
Surat ke-7, 19, dan 38 diawali huruf ‘Shod’. Total jumlah huruf ‘Shod’
dalam ketiga surat tersebut (97 + 26 + 29 = 152 = 19 X 8 ) ternyata
merupakan kelipatan 19.
Ada hal yang menarik, yakni pada surat ke-7 ayat 69 ditemukan kata
‘basthatan’ (jika dieja terdiri dari huruf ba’, shod, tho’, ta’).
Padahal lazimnya kata tersebut haruslah dieja dengan huruf ba’, sin,
tho’, ta’ (contohnya pada surat ke-2 ayat 247). Menurut riwayat, pada
saat turunnya ayat 69 tersebut Jibril menyuruh Nabi Muhammad menuliskan
kata ‘basthatan’ dengan huruf shod, namun unsur huruf ‘shod’ itu tetap
harus dibaca sebagai huruf ‘sin’, dan hal ini ditandai dengan huruf sin
tersebut ditempatkan sebagai huruf kecil di atas huruf ‘shod’. Tampak
sekali bahwa Allah memberi tambahan huruf ‘shod’ agar jumlahnya dalam
Quran menjadi berkelipatan 19, sebab jika tidak maka jumlahnya berkurang
menjadi 151. Berikut terjemahan surat ke-7 ayat 69 : “Apakah kamu
(tidak percaya) dan heran ketika datang kepadamu peringatan dari Tuhanmu
yang dibawa oleh seorang laki-laki di antaramu untuk memberi peringatan
kepadamu ? Dan ingatlah ketika Allah menjadikan kamu sebagai angkatan
pengganti sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah ‘melebihkan’
kekuatan tubuh dan perawakanmu.”
27.
Surat ke-40 s/d ke-46 diawali huruf ‘Ha’ dan Mim. Setelah diteliti
jumlah total kedua huruf tersebut pada surat-surat tersebut merupakan
kelipatan 19.
- Surat ke-40 64 380
- Surat ke-41 48 276
- Surat ke-42 53 300
- Surat ke-43 44 324
- Surat ke-44 16 150
- Surat ke-45 31 200
- Surat ke-46 36 225 +92 + 1855 = 2147 (atau 19 X 113 )
28.
Surat ke-10, 11, 12, 14, dan 15 diawali huruf ‘Alif’, ‘Lam’, dan ‘Ro’.
Jumlah total huruf-huruf tersebut pada surat-surat tersebut merupakan
kelipatan 19.
- Surat ke-10 1319 + 913 + 257 = 2489 19 X 131
- Surat ke-11 1370 + 794 + 325 = 2489 19 X 131
- Surat ke-12 1306 + 812 + 257 = 2375 19 X 125
- Surat ke-14 585 + 452 + 160 = 1197 19 X 63
- Surat ke-15 493 + 323 + 96 = 912 19 X 48
29.
Surat ke-2, 3, 29, 30, 31, dan 32 diawali huruf ‘Alif’, ‘Lam’, dan
‘Mim’. Jumlah total huruf-huruf tersebut pada surat-surat tersebut
merupakan kelipatan 19.
- Surat ke-2 4502 + 3202 + 2195 = 9899 19 X 521
- Surat ke-3 2521 + 1892 + 1249 = 5662 19 X 298
- Surat ke-29 774 + 554 + 344 = 1672 19 X 88
- Surat ke-30 544 + 393 + 317 = 1254 19 X 66
- Surat ke-31 347 + 297 + 173 = 817 19 X 43
- Surat ke-32 257+ 155 + 158 = 570 19 X 30
Keistimewaan angka 19 dalam ilmu matematik dikenal sebagai salah satu
‘bilangan prima’ yakni bilangan yang tak habis dibagi dengan bilangan
manapun kecuali dengan dirinya sendiri. Keistimewaan tersebut
menunjukkan salah satu sifat Allah yakni ‘Maha Esa’.
Angka 19 terdiri dari angka 1 dan 9, dimana angka 1 merupakan bilangan
pokok pertama dan angka 9 merupakan bilangan pokok terakhir dalam sistem
perhitungan kita. Keistimewaan tersebut menunjukkan sifat Allah yakni
Maha Awal dan Maha Akhir (Surat ke-57 ayat).
Bahwa angka 19 adalah kode matematik yang melatar belakangi komposisi
literer Quran, suatu fenomena unik yang tiada duanya yang sekaligus
membuktikan bahwa Quran adalah wahyu Illahi, bukan karya manusia. Otak
manusia tidak akan mampu mencipta karya literer yang tunduk pada suatu
kode matematik yang sekaligus membawa tema utamanya. Apalagi mengingat
turunnya wahyu secara berangsur-angsur, dengan bahagian-bahagian surat
yang acak tidak berurutan, disesuaikan dengan peristiwa-peristiwa yang
melatar belakanginya.
Selanjutnya angka 19 dapat berfungsi sebagai pemeliharaan keutuhan
Quran. Angka 19 dapat digunakan untuk mencek apakah dalam sebuah kitab
Quran terdapat suatu kesalahan atau tidak, dengan cara menghitung
kata-kata krusial yang jumlahnya dalam Quran multiplikatif dengan angka
19, kemudian membagi angka hasil hitungan dengan 19, maka akan
terlacaklah ada atau tidaknya suatu kesalahan.
Tag :
Kumpulan Misteri
0 Komentar untuk "rahasia angka 19 di dalam al qur’an "